SutardjiCalzoum Bachri Sedalam-dalam sajak takkan mampu menampung air mata bangsa. Kata-kata telah lama terperang- kap dalam basa-basi dalam teduh pekewuh dalam Isyarat dan kilah tanpa makna. Maka aku pun pergi menatap pada wajah orang berjuta. Wajah orang tergusur Wajah yang ditilang malang Wajah legam para pemulung yang memungut remah-remah pembangunan Wajah yang hanya mampu menjadi sekedar
Puisi Mata Sunyi Karya: Joko Pinurbo. Tempat terindah untuk cuci mata ialah matamu: mata sunyi yang memancar di balik keriuhan hari-hari dan keramaian kata-kata. Matamu: rona langit jam lima pagi, masa kanak yang terlahir kembali, doa cerah seorang bocah, kecantikan yang hangat dan rendah hati, warna hujan di cerlang senja, lampu tidur yang
SutardjiCalzoum Bachri, "Kredo Puisi". Kekhasannya tersebut mengundang reaksi dari berbagai kalangan. Sutardji menegaskan sikapnya dalam "Kredo Puisi" yang ia tulis pada 30 Maret 1973. Ia ingin membebaskan "kata dari makna.". Kata dibebaskan dari bebannya sebagai pembawa pengertian.
Diterjemahkanoleh: Sutardji Calzoum Bachri. Karya asli: David Diop. Biodata Sutardji Calzoum Bachri: Sutardji Calzoum Bachri lahir di Rengat, Indragiri Hulu, Riau, pada tanggal 24 Juni 1941. Sutardji Calzoum Bachri merupakan salah satu pelopor penyair angkatan 1970-an.
BiodataGunoto Saparie: Gunoto Saparie lahir di Kendal, Jawa Tengah, 22 Desember 1955. Pendidikan formal yang ditempuh adalah Sekolah Dasar Negeri Kadilangu, Cepiring, Kendal, Sekolah Menengah Pertama Negeri Cepiring, Kendal, Sekolah Menengah Ekonomi Atas Negeri Kendal, Akademi Uang dan Bank Yogyakarta, dan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang.
86Ta6Y. 6myv1yf00s.pages.dev/216myv1yf00s.pages.dev/1206myv1yf00s.pages.dev/606myv1yf00s.pages.dev/3066myv1yf00s.pages.dev/3856myv1yf00s.pages.dev/616myv1yf00s.pages.dev/2576myv1yf00s.pages.dev/131
puisi tanah airmata karya sutardji calzoum bachri